Digitalisasi Dakwah: Upaya Penguatan Moderasi Beragama Bagi Pelajar

Rp 95.000

Kategori:

Deskripsi

Judul Buku: Digitalisasi Dakwah: Upaya Penguatan Moderasi Beragama Bagi Pelajar 

Penulis:  Muhammadun, M.S.I, Muharis, M.Hum, Arina Rahmatika, M.Sos

Penyunting: Ahmad Jauhari

Cetakan: I, Juni 2024

ix + 125  hlm; 15.5 x 23 cm

153-jivaloka-publishing

ISBN: (Cetak)
ISBN: (Digital)
Harga: Rp. 95.000,-

 

SINOPSIS

 

Era globalisasi merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadapi oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta informasi terus berjalan kian tidak terbendung sehingga mendorong lahirnya peradaban baru dengan pelbagai pengetahuan yang dihasilkan. Teknologi informasi saat ini menjadi ruang untuk menyambungkan beragam kepentingan berbagai pihak, tidak terkecuali sebagai sarana efektif dalam menyampaikan pesan kebaikan yang bersumber dari ajaran agama. Bahkan, keberadaan informasi dan teknologi mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap pola dakwah Islam, khususnya yang menciptakan kenyamanan bagi setiap pemeluk agama.

 

Dalam hal kemajuan teknologi digital dan penggunaan media sosial yang semakin banyak menimbulkan berbagai implikasi, termasuk dalam kehidupan beragama. Referensi ilmu keagamaan menempatkan internet sebagai rujukan populer. Sementara pengguna internet di Indonesia didominasi oleh kaum milenial yang memiliki pemikiran terbuka dan rasional. Di sisi lain, Ilahi menjelaskan bahwa dakwah menjadi aktivitas keagamaan yang disajikan atas dinamika dan disesuaikan dengan laju zaman. Masyarakat perlu menyesuaikan diri terhadap perkembangan ini. Dakwah semata-mata tidak dimaknai sekadar berpindah pada majlis satuu ke majlis lain untuk menyampaikan pesan kebenaran. Lebih dari itu, esensi dakwah penyebarannya harus luas dan mudah dinikmati oleh seluruh masyarakat.

 

Berbagai strategi dakwah sangat penting untuk dipelajari masyarakat utamanya di kalangan generasi muda. Generasi muda patut dibekali religiusitas sebagai pondasi penting dalam menjalani kehidupan di era digital. Bagaimana pesan dakwah itu bisa mencapai tujuan dan sasaran yang tepat, dan memperoleh hasil yang diinginkan. Pola ini akan terus bergulir dengan keadaan zaman yang saat ini yang tidak bisa lepas dengan kemajuan teknologi. Oleh karenanya, metode dakwah dipandang perlu guna memperindah dakwah tersebut. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kegiatan dakwah.

 

Aktivitas dakwah dan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Penyampaian dakwah harus dilakukan secara optimal, termasuk memanfaatkan sosial media agar dapat diterima lebih luas dan cepat. Dengan demikian optimalisasi dakwah dapat ditingkatkan efektifitasnya baik dari sisi waktu, biaya, maupun proses6 sehingga dakwah Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja) berbasis digital sangat dibutuhkan bagi generasi muda. Perubahan sosial yang semakin cepat berakibat pada problem yang ditimbulkan juga semakin kompleks. Maka tantangan dakwah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di dunia juga mempunyai pekerjaan rumah yang tidak mudah. Apalagi perubahan tersebut disertai kemajuan pesat teknologi informasi dan digital. Dunia dalam genggaman membentuk kampung global (global village).

======================================================================================================================

BIOGRAFI PENULIS

 

Muhammadun, M.S.I., lahir di Pati, 02 Desember 1982. Menyelesaikan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah di Perguruan Islam Mibahul Ulum Pasucen, kemudian lanjut di Madrasah Aliyah Raudlatul Ulum Guyangan Trangkil Pati. Tahun 2002 melanjutkan belajar di Pesantren Sunan Ampel Jombang. Kemudian tahun 2004 masuk di UIN Sunan Kalijaga dan belajar di Pesantren Mahasiswa Hasyim Asy’ari Yogyakarta. Tahun 2011 melanjutkan S2 di UIN Sunan Kalijaga dan tahun 2024 mengambil S3 Studi Islam UIN Sunan Kalijaga. Pernah bekerja sebagai peneliti di Center for Pesantren and Democracy Studies (Cepdes) Jakarta tahun 2005-2009, pernah menjadi pengurus Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam PWNU DIY) tahun 2007-2011.

 

Tahun 2024, dipilih menjadi Ketua Tanfidziyah MWC NU Kapanewon Banguntapan Kabupaten Bantul masa khidmat 2024-2029. Selain itu, juga mengelola Gerakan Literasi Bil Qolam Yogyakarta sejak 2019-sekarang. Sering menulis di media massa cetak dan online, seperti Kompas, Media Indonesia, Republika, Jawa Pos, dan lainnya.

 

Muharis, S.Th.I., M.Hum adalah pria kelahiran Ciamis 09 Februari 1984, setelah selesai menempuh pendidikan Madrasah Tsanawiyah di tempat kelahirannya ia melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Al-Ihya Ulumaddin Cilacap, Jawa Tengah sembari belajar di Madrasah Aliyah (MA) Nahdlatut Thulab, sampai tahun 2002 kemudian melanjutkan belajar di IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

 

Selama kuliah S1 aktif di organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra, pernah menjadi ketua Komunitas Mahasiswa Perbandingan Agama (KMPA), Ketua Badan Ekskutif Mahasiswa Perbandingan Agama (BEM-PA), serta aktif di Forum Komunikasi Mahasiswa Perbandingan Agama se-Indonesia (FKMPAI). Bahkan ketuka lulus menjadi Wisudawan Terbaik Jurusan Perbandingan Agama tahun 2007. Pada tahun 2011 melanjutkan studi S2 di konsentrasi Studi Agama dan Resolusi Konflik (SARK) Prodi Agama dan Filsafat PPS UIN Sunan Kalijaga, semasa kuliah aktif di Lingkar Studi Agama dan Filsafat (LiSAFA), dan selesai dengan predikat cumlaode serta menjadi wisudawan terbaik SARK tahun 2013. Pada tahun 2018 memperoleh Beasiswa 5000 Doktor dari Kementerian Agama RI dan kuliah di Program S3 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

 

Sejak 2015 menjadi dosen tetap di STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta, serta menjadi Sekretaris Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Tahun 2022 masuk di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam se-Indonesia (ASKOPIS). Di tahun 2024 mendapatkan penghargaan sebagai Dosen Terfavorit Prodi KPI. Pernah menjadi pengurus organisasi kemasyarakat seperti Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulaman (Lakpesdam NU) Kota D.I. Yogyakarta. Serta Pengurus Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PWNU DIY.

 

Arina Rahmatika M.Sos., akrab disapa Arin. Lahir di Semarang, Jawa Tenfgah, pada hari perdamaian dunia (21 September 1995). Arin adalah alumnus Program Master S2 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saat ini Arin menjadi dosen tetap di Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sunan Pandanaran Yogyakarta. Arin juga aktif di berbagai komunitas seperti Jaringan Gusdurian, Milenial Reformis dan Srikandi Lintas Iman. Tertarik pada kajian media, budaya populer dan gender.

 

Adapun beberapa karya ilmiah yang pernah dipublis “Perempuan Dan Stigma Cadar”, “Al-Qur’an as a Transendent Communication Media”, “Rekonstruksi Makna Hijrah Menurut KH. Anwar Zahid”, “Analisis Wacana Citra Wahabidalam Majalah Aula Edisi Februari 2016”, “Konsep Dakwah Islam Rahmatan Lil’alamin Dalam Majalah Bangkit”, “Representasi Perempuan Dalam Iklan Rokok”, “Upaya Meneguhkan Islam Rahmatan Lil’alamin Melalui Majalah Bangkit”, “Konsep Kerukunan Dalam Komunikasi Pembangunan Agama DI Sosial Media”, “Strategi Komunikasi Ilmiah Pada Masa Abasiyah”, “Korelasi Penggunaan Gadget Terhadap Kepuasan Komunikasi Interpersonal”, “Citra Wahabi di Media Massa”, dan beberapa karya lainnya. Bisa kontak Arin di Instagram @arinalogy.