Integralisme Kebudayaan: Pertautan Struktur Sosial dengan Individuasi Manusia

Rp 75.000

Kategori:

Deskripsi

Judul Buku: Integralisme Kebudayaan: Pertautan Struktur Sosial dengan Individuasi Manusia
Penulis: I Ketut Nuasa
Cetakan: 1, 2020
vi+ 130 hlm; 14 x 20 cm
13-jivaloka-publishing
ISBN: 978-623-94475-4-0 (Cetak)
ISBN: 978-623-94475-5-7 (Digital)
Harga: Rp. 75.000,-

 

SINOPSIS

 

Integralisme pola kerja antara Bimas Hindu dan Parisada berdampak positif, oleh sebab setiap umat Hindu yang berada di daerah-daerah dalam suatu organisasi, membutuhkan ruang lingkup yang positif dalam membangun masyarakat, demi kemajuan umat Hindu di Nusa Tenggara Barat. Buku ini memakai pendekatan stratifikasi fungsional Wilbert Moore, teori Exsistense, Relatedness, dan Growth oleh Clayto, dan teori peran model Robert Linton.

 

Dampak budaya kerja Bimas Hindu dan Parisada terhadap mutu pembinaan, terbukti direspon positif. Artinya, direspon positif oleh kelompok sasaran, yakni masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat maupun yang ada di daerah-daerah pelosok.

 

Buku ini menawarkan pola menanamkan pendidikan karakter sejak dini terhadap anak di bawah umur dan meningkatkan sradha dan bhakti para generasi muda Hindu. Akhirnya, penyelenggaraan pembinaan umat dilaksanakan sebagai bagian dari pendidikan berbasis masyarakat oleh lembaga sosial dan tradisional keagamaan.

 

BIOGRAFI PENULIS

 

Drs. I Ketut Nuasa. M.Ag lahir di Desa Lod Tindih Ubud, Gianyar pada 7 Januari 1961. Saat ini tinggal di Jl. KH Ahmad Dahlan, No. 17 Pagesangan Indah, Mataram, NTB. Sekolah Dasar ditamatkan di SDN 1 Mawang tahun 1973, Sekolah Menengah Pertama di SMA Taman Pendidikan 45 Denpasar tahun 1980, S1 tamat di IHDN Denpasar tahun 1988, S2 di IHDN Denpasar Jurusan Brahma Widya tahun 2006. Penulis bersama istri Dra. Ni Ketut Miasih, punya empat orang anak yang semuanya telah sukses, yakni: dr. Ni Luh Putu Anggreni, dr. Ni Kadek Putri Dwi Jayanti, Ni Komang Dhana Gitaiswari, S.Ked, dan Krisna Ananda Putra.

 

Riwayat pekerjaannya yakni, tahun 1989-1991 diangkat menjadi pegawai di Dirjen Bimas Hindu dan Budha, Kemenag RI Jakarta. Pada tahun 1992 – 1993 pindah ke Mataram menjadi Guru PGA Hindu Negeri Mataram. Tahun 1999-2003 mutasi ke Jabatan Struktural menjadi Kasi Bimas Hindu Kemenag Kabupaten Lombok Barat. Tahun 2004-2013 mutasi menjadi Kepala Bidang Bimas Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2012 memperoleh tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Tahun 2013-sekarang menjadi dosen Agama Hindu pada Jurusan Dharma Sastra STHAN Gde Pudja Mataram.