MeLUCU di Tengah Badai: Esai-Esai Religiusitas

Rp 65.000

Kategori:

Deskripsi

Judul Buku: MeLUCU di Tengah Badai: Esai-Esai Religiusitas

Penulis: Alexander Aur; Editor: Maria Lidwina Haryundari 2021

Cetakan: 1, 2021
vi+ 250 hlm; 14 x 20 cm
30-jivaloka-publishing
ISBN: 978-623-97568-7-2 (Cetak)
ISBN: 978-623-97568-8-9 (Digital)
Harga: Rp. 65.000,-

 

SINOPSIS

 

Buku sederhana yang berisi esei-esei ini merupakan buah dari refleksi akal-budi atas aneka persoalan yang terjadi sehari-hari. Aneka persoalan yang terjadi sehari-hari bila hanya dibiarkan terjadi, ia akan menjadi seperti buih sabun yang melayang di udara, pecah, dan hilang. Tidak akan berbuah apapun. Padahal, sebagai manusia, entah terlibat secara langsung ataupun tidak langsung daalam aneka persoalan, tidak pernah luput dari persoalan. Dengan kata lain, kita tinggal, tumbuh, dan berkembang dalam persoalan demi persoalan. Oleh karena itu, merefleksikan aneka persoalan sudah menjadi panggilan kita sebagai manusia, terutama sebagai orang beriman.

 

Sebagian besar esei pendek dalam buku ini sudah pernah dipublikasikan di berbagai media pada tahun-tahun silam. Pada tahun-tahun itu, esei-esei dalam buku ini merupakan tanggapan terhadap berbagai peristiwa dan persoalan yang terjadi pada saat itu. Meski demikian, persoalan-persoalan masa lampau dan refleksi atasnya tetap relevan untuk pembaca saat ini. Mengapa? Karena pada dasarnya manusia senantiasa mengulang hal-hal yang pernah terjadi dan bersamaan dengan itu menciptakan dan melakukan hal-hal baru.

 

Refleksi akal budi atas aneka persoalan berbentuk esei-esei dalam buku ini menggunakan wawasan dunia Katolik dengan tagline LUCU: Love-Unity-Compassion-Universality. Katolik bukan saja sebuah agama, melainkan sebuah wawasan dunia, yang digunakan oleh penulis untuk merefleksikan aneka persoalan. Oleh karena itu, penulis sebut sebagai esei-esei religiositas sebagai ungkapan konkret dari tagline tersebut.

 

Wawasan dunia Katolik sebagai acuan refleksi dapat dikatakan sebagai perangkai semua esei. Meski demikian, setiap esei dapat dibaca secara terpisah karena setiap persoalan yang direfleksikan unik dan khas. Pembaca leluasa membaca secara acak dan tidak perlu berurutan.

 

Biografi Penulis

Alexander Aur, menggunakan nama pena Alexander Aur Apelaby. Lahir di Wailolong, Kedang, Lembata, Nusa Tenggara Timur. Menyelesaikan pendidikan tinggi bidang filsafat Tingkat S-1 dan S-2 di STF Driyarkara, Jakarta. Karya-karya berbentuk buku telah dipublikasikan, antara lain Perjalanan Mengelilingi Kamar-Kumpulan Cerpen (Penerbit Kandil Semesta, 2005), dan pelbagai karya lain. Menulis naskah filsafat untuk pelbagai jurnal ilmiah. Saat ini sebagai dosen tetap bidang filsafat di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang, Banten.