Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi

Rp 135.000

Kategori:

Deskripsi

Judul Buku: Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi

Penulis: Junaidi. Editor: Ahmad Jauhari
Cetakan: 1, 2022
vi+ 312 hlm; 15 x 23 cm
38-jivaloka-publishing
ISBN: 978-623-5291-03-1 (Cetak)
ISBN: 978-623-5291-14-7 (Digital)
Harga: Rp. 135.000,-

 

SINOPSIS

 

Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang berkepribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai tanah air Indonesia. Oleh karena itu, seorang sarjana atau profesional sebagai bagian dari masyarakat Indonesia yang terdidik perlu memahami tentang Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi warga negara yang baik dan terdidik (smartand good citizen) dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang demokratis.

 

Problematika bangsa yang sangat kompleks di Indonesia sangat dibutuhkan suatu pencerahan diri, jati diri, integritas, dedikasi dan nilai-nilai perjuangan dalam melihat dan meneropong persoalan-persoalan kebangsaan. Di tangan dan dipundak generasi mudalah bangsa dan negara ini menaruh harapan tentang keutuhan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak sedikit memang “pekerjaan rumah” yang ada di pundak generasi muda Indonesia untuk menyelesaikan dan mengurai “benang kusut” kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentu dengan semangat pantang menyerah dan dedikasi yang tinggi dari generasi muda bangsa Indonesia akan dapat mengurai problematika kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam buku teks ajar Mata Kuliah Wajib Umum pendidikan kewarganegaraan ini, formula-formula dilema berbangsa dan bernegara akan dipaparkan sedemikian rupa sehingga nantinya bisa menjadi solusi dan jawaban bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Salah satu yang diharapkan adalah bersikap positif terhadap fungsi dan peran pendidikan kewarganegaraan dalam memperkuat jadi diri keindonesiaan para sarjana dan profesional; mampu menjelaskan tujuan dan fungsi pendidikan kewarganegaraan dalam pengembangan kemampuan utuh sarjana atau profesional; dan mampu menyampaikan argumen konseptual dan empiris tentang fungsi dan peran pendidikan kewarganegaraan dalam memperkuat jadi diri keindonesiaan para sarjana dan profesional. Krisis yang terjadi dalam pendidikan berlangsung dewasa ini, besar kemungkinan karena masih lemahnya sistem pembelajaran. Terlebih apabila kita menganalisis secara mikro dalam pendidikan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan. Berbagai penelitian selama ini menunjukan lemahnya kualitas proses pembelajaran. Terutama dalam dimensi pendidikan nilai yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

 

Peningkatan kualitas pendidikan Kewarganegaraan, selama ini terkesan kurang menyentuh dimensi pembelajaran, oleh karena itu masalah strategi inovasi dalam bidang pembelajaran kurang mandapat perhatian. Hal ini antara lain merupakan dampak negatif dari terlalu kuatnya orientasi terhadap penguasaan konten dari pada pembelajaran. Kondisi ini terjadi pula disebabkan penguasa konten senantiasa mandapat kritik yang sangat tajam sehingga sangat kuat pengaruhnya terhadap pengembangan dan implementasi kurikulum. Kondisi ini berakumulasi memperkuat paradigma konvensional bahwa penguasaan konten adalah faktor determinan mutu pendidikan. Paradigma ini berkembang dan menguat dan mendapat tempat pada sebagian masyarakat maupun para akademisi non kependidikan pada saat mereka dihadapkan pada masalah mutu pendidikan.